• (0286) 321194 WhatApp 085228508887
  • disparbud.wonosobo31@gmail.com
  • Log In
  • FAQ
  • English
  • Indonesia

MENGENAL ISTILAH - ISTILAH DALAM PARIWISATA (PART.1)

 

Adventure Tourism merupakan bentuk pariwisata yang memiliki tingkat risiko tertentu. Bentuk pariwisata ini biasanya membutuhkan keterampilan maupun kekuatan fisik. Berdasarkan Adventure Travel Trade Association, Adventure Travel meliputi aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan fisik, pertukaran budaya, dan keterkaitan dengan alam. Beberapa contoh Adventure Tourism adalah rock climbing, skydiving, rafting, mountain climbing, dan paragliding

 

Agritourism atau yang dikenal juga dengan istilah Agricultural Tourism, Agrotourism, atau Farm Tourism, merupakan bentuk pariwisata ini berfokus pada aktivitas pertanian dan melibatkan wisatawan pada kegiatan-kegiatan yang ada di sekitar lahan pertanian, peternakan, maupun perkebunan. Kegiatan tersebut dapat berupa horseback riding, animal petting, maupun pameran pertanian.

 

Aid Tourism, atau yang dikenal juga dengan Charity Tourism adalah suatu bentuk kegiatan wisata yang berkaitan dengan aktivitas sosial. Aktivitas sosial tersebut dapat berupa membantu pihak-pihak yang membutuhkan dengan bergabung dalam program volunteer. Selain itu, aktivitas sosial yang dimaksud juga dapat berupa donasi finansial melalu organisasi dan penyedia layanan perjalanan yang mempromosikan charitable tourism seperti tourism concern, barefoot, atau travel foundation

 

Backpacking pada dasarnya merupakan suatu perjalanan yang dilakukan dengan menggunakan backpack. Backpacking biasanya bersifat low-budget, long-term, individual, dan biasanya dilakukan oleh anak muda di usia 20-an. Namun, beberapa tahun terakhir anggapan tersebut mulai berubah seiring dengan munculnya para backpacker golongan tua, backpacking families dan wealthy backpackers.

 

Community Based Tourism (CBT)

Community Based Tourism merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah liburan atau perjalanan yang dapat memberikan manfaat kepada wisatawan maupun destinasi yang dikunjungi. Community Based Tourism berbasis pada premis bahwa adanya tanggung jawab bersama dan keterlibatan komunitas lokal dalam pengembangan dan manajemen pariwisata di area tersebut. Bentuk pariwisata ini biasanya berada di wilayah rural (pedesaan) dan masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. Harapannya, masyarakat setempat dapat memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui pekerjaan-pekerjaan seperti land managers, pramuwisata, penyedia homestay, penyedia makanan dan minuman, penyedia layanan, maupun karyawan.

 

Cultural Tourism merupakan bentuk perjalanan yang mengunjungi destinasi wisata untuk merasakan dan mempelajari suatu budaya tertentu. Hal tersebut meliputi kegiatan-kegiatan seperti menghadiri even atau festival, kunjungan ke museum, dan mencicipi makanan serta minumal khas lokal. Cultural tourism juga dapat dianggap sebagai pengalaman tambahan ketika melakukan perjalanan wisata, yang memberi arti bahwa cultural immersion (dengan masyarakat lokal, bahasa, adat, kuliner, dan lain-lain) merupakan bagian yang tak dihindari ketika melakukan perjalanan wisata.

 

Domestic Tourism merupakan wisata yang dilakukan di negara tempat wisatawan atau turis itu tinggal. Menurut UNWTO, seseorang perlu berada jauh dari lokasi dia tinggal selama minimal satu malam untuk dapat dikategorikan sebagai turis domestik.

 

 

 

 

Ecotourism atau ekowisata merupakan bentuk wisata yang ditujukan untuk melestarikan lingkungan atau ekosistem yang dianggap rapuh. Ekowisata biasanya dilaksanakan di lingkungan yang terancam, di mana tujuannya adalah untuk melakukan konservasi. Bentuk wisata ini menawarkan fasilitas bangunan wisata yang memiliki dampak kecil terhadap lingkungan dan menggunakan produk-produk yang ramah linkungan seperti toilet kompos dan ramah energi seperti listrik tenaga surya. Dalam beberapa tahun terakhir, ekowisata dapat dikatakan sebagai istilah yang cukup populer dan seringkali dikaitkan dengan konsep Sustainable Tourism.

 

Educational Tourism adalah wisata yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Richie et al, seorang akademisi yang mencetuskan istilah tersebut, mendefinisikan educational tourist sebagai orang yang berada jauh dari tempat tinggalnya lebih dari satu malam dengan edukasi dan pembelajaran sebagai alasan utama atau alasan sampingan, tetapi dianggap sebagai cara yang penting untuk menghabiskan waktu bersantai. Educational Tourism dapat berbentuk pembelajaran yang terstruktur seperti TEFL Course atau pelatihan diving certification. Selain itu, Educational Tourism juga dapat berbentuk kegiatan pembalajaran yang tidak terstruktur, di mana turis atau wisatawan mendapat pengetahuan melalui pengalaman mereka selama perjalanan dan aktivitias yang mereka laksanakan.

 

 

KOMENTAR

Daftar Komentar